Guru Pai Harus Bisa Menunjukkan Academic Outlook

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Batam - Direktur Pendidikan Agama Islam yang baru, Dr. H. Imam Safei, M.Pd, berkenan hadir dan memperlihatkan kode pada kegiatan Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013 PAI SMP di Batam City Hotel. Dalam arahannya, dia menyampaikan bahwa guru agama dituntut tidak hanya bisa memahami dan menghayati fatwa agama Islam secara baik dan benar, namun juga menanamkan nilai-nilai luhur fatwa agama Islam sebagai landasan moral, etika, dan budpekerti mulia dalam kerangka pembentukan sikap dan watak, serta sikap akhlakul karimah akseptor didik melalui banyak sekali taktik dan model pembelajaran yang dikembangkan serta teladan keteladanan (uswah hasanah) dalam kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya itu, guru agama diperlukan tidak hanya bisa melakukan transfer of knowledge, namun sanggup pula melakukan transfer of values baik di sekolah maupun di masyarakat.
"Guru agama tidak hanya fokus menciptakan akseptor didik paham teori keberagamaan, lebih dari itu, yaitu akseptor didik bisa memahami nilai-nilai moral yang terkandung dalam praktek keagamaan. Misalnya kewajiban salat, di situ tidak hanya melaksanakan perintah semata, tetapi terkandung nilai moral di balik pesan keagamaan itu," tegas Direktur pada Kamis, (24/11/2016).
Lebih lanjut, Imam menegaskan kepada para peserta, bahwa kiprah seorang guru agama yaitu sangat berat dan mulia. Jika akseptor didiknya mempunyai prestasi bagus, jasa guru PAI tidak dilihat, tetapi di sisi lain, bila anak didiknya berperilaku menyimpang, maka guru PAI-lah yang disalahkan, dianggap tidak bisa mengakibatkan insan yang beriman, bertakwa, berakhlak sosial baik, dan mempunyai pengetahuan. Mengajar yang hanya dengan alokasi waktu 3 jam, menurutnya lagi, tentu saja tidak akan menciptakan akseptor didik menjadi pintar, tetapi paling tidak guru bisa memperlihatkan wangsit dan stimulus kepada akseptor didik untuk meningkatkan potensinya, memahami agama, dan mempunyai huruf yang baik.
"Intinya, guru harus bisa memperlihatkan warna, memperlihatkan inspirasi, dan menghantarkan akseptor didiknya menjadi orang yang pintar, sukses, bahagia, dan sebagainya. Guru harus bisa memberikan academic outlook, wawasan akademik ke depan untuk membangkitkanghirah belajarnya sehingga maju dan pintar," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, mantan Kasubdit di Diktis juga memberikan kegiatan besarnya dalam kerangka meningkatkan PAI ke depan. Setidaknya ada tiga kegiatan unggulan yang akan menjadi fokus garapannya pada 2017 mendatang. Adapun tiga kegiatan besar dimaksud adalah: (1) Pembinaan guru PAI di luar negeri, yaitu dengan mengirimkan guru-guru PAI untuk mengajar di sekolah-sekolah Kedubes RI di luar negeri; (2) Bina kawasan, yaitu dengan melakukan/memberikan training pendidikan agama Islam kepada TNI, Resimen Mahasiswa (Menwa), dan lainnya di daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdalam), selanjutnya diarahkan untuk melaksanakan pembinaan dan mendidik agama Islam terhadap belum dewasa di wilayah 3T tersebut; (3) Bukti prestasi, yaitu bulan bakti pengembangan pengabdian dan prestasi terhadapPAI.
"Dengan menyebarkan ketiga kegiatan besar tersebut, diharapkan PAI akan menjadi lebih berkualitas dan dikenal kesannya prestasinya," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Nitro Pdf Pro 10.5.1.17 Full Terbaru + Serial

Panduan Evaluasi Jenjang Sma Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016

Website/Situs/Portal Resmi Milik Pemerintah